Sepulang saya dari aktifitas dunia nyata pada pukul 14.00 WIB, saya kembali ingin beraktifitas di dunia maya. Saya terkejut melihat pengunjung saya trun drastis dan tak lama kemudian alamat blog dan postingan saya hilang dari mesin pencariaan Google.
Setelah saya mencari tahu ternyata blog saya terkena pinalti Google yaitu Google Sandbox. Kepanikan semakin melanda setelah Saya mencari tahu katanya pinalti tersebut bisa memakan waktu 1 sampai 6 bulan. Waw, waktu yang sangat lama.
Saya mencoba tetap tenang sambil mencari tahu solusinya. Tidak lama kemudian saya mengetahui penyebabnya, yaitu dikarenakan ada satu postingan saya terdeteksi adanya perangkat lunak jahat. Kemudian saya hapus URL postingan tersebut, saya meminta peninjauan dari pihak Google. Caranya :
1. Masuk ke halaman Webmaster Tools
2. Pada bagian bawah nama blog, terdapat notifikasi periksa kesehatan properti >> kemudian buka notifikasi tersebut ; Perangkat lunak jahat terdeteksi.
3. Beri tanda ceklis pada Saya telah memperbaiki masalah ini, kemudian klik tombol Meminta Tinjauan
4. Pada kolom tersedia cantumkan cara dalam menangani masalah tersebut, disini saya memberikan cara saya telah menghapus link tersebut, lalu klik tombol Minta tinjauan.
Proses peninjauan membutuhkan waktu 72 jam atau selama 3 hari, tidak ada yang bisa saya lakukan selain menunggu kabar dari pihak Google. Pada pukul 01.00 WIB dini hari saya mendapatkan email dari Google, berisikan penolakan karena masih terdeteksi adanya perangkat lunak jahat.
Saya buka kembali Webmaster Tools, Postingan saya menjadi bertambah menjadi dua yang terinfeksi. Sebelum saya menghapus URL postingan tersebut, saya mencoba membuka alamat blog melalui perangkat mobile, ada beberapa postingan saya yang masih muncul di mesin pencarian Google. Lalu saya buka dan tiba-tiba dengan sendirinya muncul pop up meminta perangkat mobile mengunduh aplikasi, dari itu saya tahu masalahnya.
Munculnya pop up secara otomatis? membuat saya bertanya-tanya. Apa karena saya mengikuti program affialis? kemudian saya lepas semua banner yang saya pasang di Blog kecuali Adsense, lalu saya hapus kembali URL dan Meminta Tinjauan ulang pihak Google. Pada pukul 03.00 WIB keesokan harinya saya mendapat email dari Google menerangkan peninjauan berhasil bahwa blog saya sudah hilang dari perangkat lunak berbahaya.
Perasaan saya menjadi lega, dibutuhkan waktu beberapa jam agar blog menjadi normal kembali, semua postingan muncul kembali di pencarian Google. Setelah itu saya melakukan sitmape ulang ke webmaster tool.
Bisa juga penyebab lain terkena Pinalti Google :
- Optimasi berlebihan dalam menempatkan Keyword pada postingan.
- Menyalin konten dari orang lain.
- Konten memiliki banyak Backlink, hati-hati dalam hal ini karena Google bisa mendeteksi blog atau konten Anda di anggap spam.
- Terlalu banyak menggunakan submite url, ini juga tidak bagus untuk kesehatan blog Anda. Terlalu banyak menggunakan ping Google bisa juga di anggap spam. Ada kasus "Google tidak mengizinkan publiher melakukan submite Url karena dalam sehari sudah teralu banyak melakukan submite, submite bisa kembali dilakukan setelah tujuh hari kemudian".
- Tidak melakukan pengulangan kata pada setiap paragraf.
- Broken link
Cara terhindar dari Pinalti Google :
- Ikuti program afiallis yang aman tidak menyebabkan pengalihan unduhan pada perangkat mobile
- Buatlah konten yang original
- Jangan terlalu banyak menyisipkan keyword pada konten
- Sedikit backlink tetapi berkualitas
Untuk Anda yang ingin mengetahui apakah blog atau web Anda kena Pinalti Google bisa dilihat melalui alat Google Sandbox Checker Tool dibawah ini :
=> Google Transparency Report
=> searchenginegenie.com
=> pixelgroove.com
Kesimpulan
Google Sandbox tidaklah untuk di takuti tetapi dari sinilah kita mulai dan bisa belajar dan berbenah diri apa yang kurang dari web atau blog yang kita miliki, apa saja yang perlu perbaiki agar web atau blog kita menjadi profesional dan berkualitas.
Apa pengalaman Anda terkena pinalti Google, kita bisa saling tukar pengalaman melalui kotak komentar di bawah ini.
No comments:
Post a Comment